Loading

Pertemuan Terakhir part 1

lia '-' | 8:14:00 PM |
Namaku Annet, umurku sekarang menginjak 17 tahun. aku adalah salah satu murid SMA kelas 2 di Jakarta. Aku punya sahabat namanya Tiwi, Dela, dan Tania. Mereka adalah sahabat sekaligus teman sekolahku yang setia setiap saat mendengarkan curhatanku tentang siapa pun terutama sesosok pria yang sekarang adalah pacarku. Choky, itulah nama panggilan sayangku ke dia sejak beberapa bulan berpacaran dengannya. Nama aslinya adalah Andi . Dia sekarang umurnya menjelang 18 dan murid SMA kelas 3 di seberang sekolahku. Bisa di bilang dia adalah murid yang terkenal di sekolahnya dan ya mungkin di gila-gilain sama cewek dimana pun yang melihat dia. Bagaimana tidak, orangnya simple, pintar, ketua basket, wakil ketua osis, dan manis. Yaa pantaslah kalau sosok Choky di gila-gilain sama cewek-cewek.

********

Aku duduk di pojok lapangan sambil melihat Choky yang lagi asyik bermain basket dengan teman-temannya. Tiba-tiba Choky melihatku dan senyum padaku dan aku pun membalas senyumannya. Menunggu dan melihatnya main basket itu sudah kerjaan aku hampir setiap hari. Hampir 1 jam menunggu, akhirnya Choky selesai bermain basket.

"Maaf ya sudah lama nunggu sek"
"udah biasa kalii chok"

Sek adalah panggilan sayang Choky ke aku. sek itu kepanjangan dari pesek. Dia manggil aku sek yaa karena memang aku pesek hehe.

"Eh sek, jadi pergi gk?" tanya Choky yang lagi asyik ngelap keringatnya dengan handuk yang aku berikan tadi.
"Nggak jadi" kataku judes.
"Nah lo? Kenapa nggak jadi sek? Jangan ngambek napa hey"
"Bisa nggak sih chok, nggak usah panggil sek. Itu nyinggung banget tau"
"Ya emang kamu pesek kan? Haha. Eh jadi nggak nih nyari bukunya?"
"Huuh. Iyaalah jadi. Ngapain juga aku nunggu lama-lama kalau nggak jadi pergi"
"Jadi terpaksa nih nungguin aku? Ngambek ah."
"Cupcupcup, jangan ngambek dong Chok. Cuma bercanda tau"
"Yaudah, ayo pergi. Nanti nggak keburu"

Hari ini aku dan Choky janjian akan pergi mencari buku di mall. Semenjak pacaran dengan dia, aku lebih sering habisin waktu dengan dia. Ke sekolah bareng, pulang bareng, jalan-jalan juga bareng. Setiap aku punya masalah atau kesulitan, pasti Choky yang datang membantu dan tidak lupa sahabat mendukung dari jauh.

******

Aku melihat ke arah samping dan melihat sesosok wanita yang sempurna di mata ku. Yaah dia adalah mama aku. Dia sedang membuka horden kamarku sambil tersenyum kepadaku.

"Net, bangun sayang" ucapnya sambil mengelus kepalaku.
"Iyaa maa" kataku sambil mengucek-ngucek mata.
"Sudah jam berapa ini? Siap-siap gih, nanti telat loh ke sekolahnya"
"Iyaa maa. Eh ma, hari ini Choky nggak jemput aku. Jadi aku minta tolong mama yang anter yah?"
"Kenapa? Tumben-tumbenan Choky nggak jemput kamu?"
"Dia lagi ada urusan ma, jadi dia pagi-pagi ke sekolahnya"
"Oh ya sudah. Kamu siap-siap sana"

Mama sudah mengenal Choky dari dulu. Waktu sebelum pacaran, dia memang hampir setiap hari main ke rumah. Jadi jangan heran kalau mama aku tau banyak tentang dia. Oh iya mamaku adalah seorang pegawai negeri yang bekerja di salah satu perusahaan di Jakarta. Ayahku? Ayahku sudah meninggal saat aku masih kecil. Saat itu aku sangat sedih, merasa kehilangan, tapi aku bersyukur sudah bisa liat ayah dan bisa lewatin hari-hari bersamanya walaupun hanya sebentar. Oh iya, aku punya adik namanya Lea, sekarang umurnya masih 15 tahun dan otomatis dia masih SMP. Aku tinggal di rumah hanya bertiga, tapi biasanya sepupu aku nginap di rumah.  

Sampainya disekolah seperti biasa sebelum bunyi bel masuk, aku selalu nongkrong sama sahabat-sahabat aku. Ya setidaknya bercerita apa yang di alamin kemarin yang memang wajar di ceritain atau biasa juga cerita tentang anak-anak sekolahan yang lagi bermasalah atau apalah. 

*kriiiinggggggggggggg..........kringgggggggggggg......kringggg.....*

Tanda bel masuk berbunyi dan mulailah pelajaran jam pertama. Pelajaranku hari ini adalah matematika, bahasa inggris, pkn, fisika. Pelajaran  sangat membosankan tapi mau gimana lagi tetap harus di jalani dan tetap harus di pelajari.

*kriiiing......kringgg.......kringg......*

Bel tanda pulang berbunyi. 

"Eh net, nggak di jemput sama  si chok chok?" tanya Tiwi
"Ah? Nggak. Hari ini dia lagi sibuk jadi nggak sempat jemput aku."
"Ya udah, bareng yuk kalau gitu." ajak Tania
"Ya udah ayooo"
"Eh, gimana kalau entar sore kita jalan?" ajakTania
"Mau mau mau mau" ucapku, Tiwi dan Dela dengan bersamaan.
"Oke. Jam 4 kalian harus sudah siap. Nanti aku yang jemput" kata Tania
"okeoke"

Sore itu, aku lagi jalan di mall bareng Tiwi, Dela, dan Tania. Setalah dapat barang masing-masing kita pergi mencari tempat makan di luar mall. Di tempat makan itu, tiba-tiba aku ngeliat Choky yang lagi asyik cerita dengan seorang perempuan yang bisa di bilang sempurna. Dan akhirnya Choky melihatku dan tersenyum padaku tapi aku buang muka dan langsung pergi dari tempat itu. Dari belakang terdengar suara Choky, Dela, Tiwi, dan Tania yang memanggilku. 

"Neeettt..Neeett....Annett... Tunggu, kamu jangan pergi dulu. Dengar penjelasanku dulu. Anneett..." teriak Choky memanggilku tapi aku tetap jalan dan tidak memperdulikannya.

*to be continued*

Tidak ada komentar :